A. Definisi Imunologi
Imunologi, terdiri dari dua kata yaitu IMUN yang berarti kekebalan dan LOGI atau LOGOS yang berarti ilmu, jadi bila digabungkan menjadi ilmu tentang kekebalan. Imunologi adalah suatu cabang yang luas dari ilmu
biomedis yang mencakup kajian mengenai
semua aspek sistem imun (kekebalan) pada
semua organisme . Imunologi antara lain mempelajari peranan fisiologis sistem imum baik dalam keadaan sehat maupun sakit;
malfungsi sistem imun pada gangguan imunologi (penyakit autoimun ,
hipersensitivitas , defisiensi imun , penolakan allograft); karakteristik
fisik, kimiawi, dan fisiologis komponen-komponen sistem imun in vitro , in situ
, dan in vivo . Imunologi memiliki berbagai penerapan pada berbagai disiplin
ilmu dan karenanya dipecah menjadi beberapa subdisiplin.
B. Sejarah Imunologi
Pada mulanya imunologi merupakan cabang mikrobiologi yang
mempelajari respons tubuh, terutama respons kekebalan, terhadap penyakit
infeksi. Pada tahun 1546, Girolamo Fracastoro mengajukan teori kontagion yang
menyatakan bahwa pada penyakit infeksi terdapat suatu zat yang dapat
memindahkan penyakit tersebut dari satu individu ke individu lain, tetapi zat
tersebut sangat kecil sehingga tidak dapat dilihat dengan mata dan pada waktu
itu belum dapat diidentifikasi.
1. Edwar Jenner
Pada tahun 1798, Edward Jenner mengamati bahwa seseorang
dapat terhindar dari infeksi variola secara alamiah, bila ia telah terpajan
sebelumnya dengan cacar sapi (cow pox). Sejak saat itu, mulai dipakailah vaksin
cacar walaupun pada waktu itu belum diketahui bagaimana mekanisme yang
sebenarnya terjadi. Memang imunologi tidak akan maju bila tidak diiringi dengan
kemajuan dalam bidang teknologi, terutama teknologi kedokteran. Dengan
ditemukannya mikroskop maka kemajuan dalam bidang mikrobiologi meningkat dan
mulai dapat ditelusuri penyebab penyakit infeksi. Penelitian ilmiah mengenai
imunologi baru dimulai setelah Louis Pasteur pada tahun 1880 menemukan penyebab
penyakit infeksi dan dapat membiak mikroorganisme serta menetapkan teori kuman
(germ theory) penyakit. Penemuan ini kemudian dilanjutkan dengan diperolehnya
vaksin rabies pada manusia tahun 1885. Hasil karya Pasteur ini kemudian
merupakan dasar perkembangan vaksin selanjutnya yang merupakan pencapaian
gemilang di bidang imunologi yang memberi dampak positif pada penurunan
morbiditas dan mortalitas penyakit infeksi pada anak.
2. Robert Koch
Pada tahun
1880, Robert Koch menemukan kuman penyebab penyakit tuberkulosis. Dalam rangka
mencari vaksin terhadap tuberkulosis ini, ia mengamati adanya reaksi tuberkulin
(1891) yang merupakan reaksi hipersensitivitas lambat pada kulit terhadap kuman
tuberkulosis. Reaksi tuberkulin ini kemudian oleh Mantoux (1908) dipakai untuk
mendiagnosis penyakit tuberkulosis pada anak. Imunologi mulai dipakai untuk
menegakkan diagnosis penyakit pada anak. Vaksin terhadap tuberkulosis ditemukan
pada tahun 1921 oleh Calmette dan Guerin yang dikenal dengan vaksin BCG
(Bacillus Calmette-Guerin). Kemudian diketahui bahwa tidak hanya mikroorganisme
hidup yang dapat menimbulkan kekebalan, bahan yang tidak hidup pun dapat
menginduksi kekebalan.
C. Sistem Imun
Sistem kekebalan atau sistem imun adalah sistem perlindungan
pengaruh luar biologis yang dilakukan oleh sel
dan organ khusus pada suatu
organisme . Jika sistem kekebalan bekerja dengan benar, sistem ini akan
melindungi tubuh terhadap infeksi
bakteri dan virus , serta
menghancurkan sel kanker dan zat asing
lain dalam tubuh . Jika sistem kekebalan melemah, kemampuannya melindungi tubuh
juga berkurang, sehingga menyebabkan patogen , termasuk virus yang menyebabkan
demam dan flu , dapat berkembang dalam tubuh. Sistem kekebalan juga memberikan
pengawasan terhadap sel tumor , dan terhambatnya sistem ini juga telah
dilaporkan meningkatkan risiko terkena beberapa jenis kanker.
D. Immunodefisiensi
Immunodefisiensi adalah sekumpulan keadaan yang berlainan,
dimana sistem kekebalan tidak berfungsi secara adekuat, sehingga infeksi lebih
sering terjadi, lebih sering berulang, luar biasa berat dan berlangsung lebih
lama dari biasanya.
Jika suatu infeksi terjadi secara berulang dan berat (pada
bayi baru lahir, anak-anak maupun dewasa), serta tidak memberikan respon
terhadap antibiotik, maka kemungkinan masalahnya terletak pada sistem
kekebalan. Gangguan pada sistem kekebalan juga menyebabkan kanker atau infeksi
virus, jamur atau bakteri yang tidak biasa.
E. Bagian-bagian dari Sistem Imun
- Spesifik antigen (mengenal dan melawan antigen khusus),
- sistemik (tidak terbatas pada lokasi infeksi awal, tetapi di seluruh tubuh)
- memiliki memori (mengenal dan meningkatkan serangan terhadap antigen yang sama pada waktu yang akan datang.
Pengenalan self dan non self dicapai dengan setiap sel
menunjukkan suatu penanda berdasarkan pada major histocompatibility complex
(MHC). Beberapa sel yang tidak menunjukkan penanda ini diperlakukan sebagai non
self dan diserang. Kadang-kadang sistem imun menyerang sel-selnya sendiri
(penyakit autoimun) misalnya multiple sclerosis, systemic lupus erythematosus,
rheumatoid arthritis, diabetes serta myasthenia gravis.
0 komentar:
Post a Comment
Budayakan lah berterima kasih, Harap tinggalkan komentar yang relevan.