Masa pubertas pada wanita merupakan masa produktif yaitu
masa untuk mendapatkan keturunan, yang berlangsung 40 tahun. Setelah itu wanita
memasuki masa klimakterium yaitu masa peralihan antara masa reproduksi dengan masa
senium ( kemunduran ), dimana haid berangsur-angsur berhenti selam 1-2 bulan
dan kemudian berhenti sama sekali, yang disebut menopause. Selanjutnya terjadi
kemunduran alat-alat reproduksi, organ tubuh, dan kemampuan fisik.
Menstruasi
Pada wanita yang sehat dan tidak hamil, setiap bulan secara
teratur mengeluarkan darah dari alat kandungannya yang disebut menstruasi ( haid
). Pada siklus menstruasi, selaput lendir rahim terjadi perubahan-perubahan
yg berulang-ulang dari hari ke hari. Selama 1 bulan mengalami 4 masa ( stadium
).
1. Stadium menstruasi ( desquamasi ).
Pada masa ini, endometrium terlepas dari dinding rahim
disertai perdarahan, hanya lapisan tipis yg tertinggal disebut stratum basale.
Stadium ini berlangsung selama 4 hari. Melalui haid, keluar darah,
potongan-potongan endometrium, dan lendir dari serviks. Darah ini tidak membeku
karena adanya fermen ( biokatalisator ) yg mencegah pembekuan darah dan
mencairkan potongan-potongan mukosa. Banyak perdarahan selam haid 50cc.
2. Stadium post menstruum ( regenerasi ).
Luka yg terjadi karena endometrium terlepas, lalu
berangsur-angsur ditutup kembali oleh selaput lendir baru dari sel epitel
kelenjar endometrium. Pada masa ini,
tebal endometrium kira-kira 0,5mm. Stadium ini berlangsung selam 4 hari.
3. Stadium inter menstruum ( proliferasi ).
Pada masa ini, endometrium tumbuh menjadi tebal 3,5mm,
kelenjar-kelenjarnya tumbuh lebih cepat dari jaringan lain. Stadium ini
berlangsung 5-14 hari dari hari pertama haid.
4. Stadium pra menstruum ( sekresi )
Pada stadium ini, endometrium tetap tebal, tetapi bentuk
kelenjar berubah menjadi panjang dan berliku-liku serta mengeluarkan getah.
Dalam endometrium telah tertimbun glikogen dan kapur yg diperlukan sebagai
makanan untuk sel telur. Perubahan ini dilakukan untuk mempersiapkan
endometrium dalam menerima sel telur.
Siklus Ovarium
Dalam ovarium banyak terdapat sel-sel telur muda yg
dikelilingi oleh sel gepeng, bangunan ini disebut folikel primordial. Sebelum
pubertas, ovarium masih dalam keadaan
istirahat, sedangkan pada waktu pubertas ovarium dibawah pengaruh hormone dari
lobus hipofisis anterior yaitu FSH. Folikel primordial mulai tumbuh walaupun
hanya satu yg matang, kemudian pecah, dan yg lain mati.
Hormon Wanita
1. Hormon Estrogen
Disekresi oleh sel-sel Trahhe ( serviks/leher ) intrafolikel
ovarium ,korpus luteum, dan plasenta. Estrogen mempermudah pertumbuhan folikel
ovarium dan meningkatkan pertumbuhan tuba uterus, jumlah otot uterus, serta kadar
protein kontraktil uterus.
Pengaruh terhadap organ seksual al. pada pembesaran ukuran
tuba falopii, vagina, pengendapan lemak pada mons veneris,pubis, dan labia,
serta mengawali pertumbuhan mamae. Pengaruh lainnya adalah kelenjar mamae
berkembang dan menghasilkan susu,tubuh berkembang dgn cepat,tumbuh rambut pada
pubis dan aksila,serta kulit menjadi lembut.
2. Hormon Progesteron
Dihasilkan korpus luteum dan plasenta, bertanggung jawab
atas perubahan endometrium, dan perubahan siklik dalam serviks serta vagina. Progesteron juga berpengaruh anti estrogenic pada sel-sel
miometrium,menurunkan kepekaan otot tsb,sensitivitas miometrium terhadap
oksitosin, dan aktivitas listrik spontan.
Efek progesterone terhadap tuba falopii adalah meningkatkan
sekresi dan mukosa. Pada kelenjar mamae akan meningkatkan perkembangan lobules
dan alveolus kelenjar mamae,keseimbangan elektrolit, serta peningkatan sekresi
air dan natrium.
3. Folikel Stimulating Hormon ( FSH )
Mulai ditemukan pada wanita umu.r 11 tahun dan jumlahnya
terus menerus bertambah sampai dewasa. FSH dibentuk oleh lobus anterior
kelenjar hipofisis. Pembentukan FSH ini akan berkurang pada
pembentukan/pemberian estrogen dalam jumlah yg cukup spt pada kehamilan.
4. Lutein Hormon ( LH )
LH bekerja sama dgn FSH untuk menyebabkan terjadinya sekresi
estrogen dari folikel de Graaf. Bila estrogen dibentuk dalam jumlah yg besar
akan menyebabkan pengurangan produksi FSH,sedangkan produksi LH bertambah
hingga tercapai suatu rasio produksi FSH dan LH sehingga dapat merangsang terjadinya
ovulasi.
5. Prolaktin atau Luteotropin Hormone ( LTH )
Ditemukan pada wanita yg mengalami menstruasi. Jumlah
terbanyak terdapat pada urin wanita hamil,masa laktasi, dan menopause.
Prolaktin dibentuk oleh sel alpha ( asidophil ) dari lobus anterior kelenjar
hipofisis. Fungsi hormone ini adalah memulai mempertahankan produksi
progesterone dari korpus luteum. Kelenjar hipofisis dirangsang dan diatur oleh
pusat yg lebih tinggi yaitu hipotalamus untuk menghasilkan gonadotrophin
releasing factor.
Progestin
Yang paling penting dari progestin adalah progesterone. Pada
wanita normal,progesteron disekresi dalam jumlah cukup banyak selama akhir
siklus ovarium. Selain itu,progesterone juga disekresi oleh plasenta selama
kehamilan khususnya setelah kehamilan bulan keempat.
Sintesis estrogen dan progesteron
Keduanya disintesis dalam ovarium terutama dari kolesterol
yg berasal dari darah dalam jumlah kecil yg diperoleh dari asetil koenzim A dan
membentuk inti steroid yg tepat. Selama
fase luteal dari siklus, jauh lebih banyak dibentuk progesterone yg semuanya
akan diubah dalam plasma wanita oleh ovarium.
Ovulasi
Pada wanita yg mempunyai siklus seksual normal 28 hari,
sesudah terjadinya menstruasi, tidak beberapa lama sebelum ovulasi, dinding
luar folikel yg menonjol akan membengkak dgn cepat dan daerah kecil bagian
tengah kapsul yg disebut stigma akan menonjol seperti puting. Dalam waktu 30
menit kemudian,cairan akan mulai mengalir dari folikel melalui stigma.
Hormon Plasenta
Hormon
|
Fungsi
|
Hormon Chorionic Gonadotrophin
Estrogen juga disekresikan oleh korpus
luteum kehamilan
Progesteron juga disekresikan oleh
korpus luteum kehamilan
Hormon Chorionic Somatomammotropin
Relaksin juga disekresikan oleh korpus
luteum kehamilan
|
Mempertahankan korpus luteum
kehamilan.
Merangsang sekresi testosterone oleh
testis yg sedang berkembang dimudigah XY.
Merangsang pertumbuhan miometrium dan
meningkatkan kekuatan uterus untuk persalinan.
Membantu mempersiapkan kelenjar
mamaria untuk laktasi
Menekan kontraksi uterus agar
lingkungan janin tenang.
Mendorong pembentukan sumbat mucus
diserviks untuk mencegah kontaminasi uterus.
Membantu mempersiapkan kelejar mamaria
untuk laktasi.
Diperkirakan menurunkan penggunaan
glukosa oleh ibu sehingga jumlah glukosa yg dialirkan kejanin dapat
ditingkatkan.
Melunakkan serviks sebagai persiapan
untuk dilatasi serviks pada saat persalinan.
|
Efek
estrogen dan progesterone
Lokasi
|
Efek
|
Pada jaringan spesifik seks
`
Efek reproduksi lain
Efek non reproduksi
Progesterone
|
·
Esensial untuk
pematangan dan pelepasan sel telur.
·
Merangsang
pertumbuhan dan memelihara keseluruhan saluran produksi wanita.
·
Merangsang
proliferasi sel granulose yg menyebabkan pematangan folikel.
·
Menipiskan
mucus serviks untuk memudahkan penetrasi sperma.
·
Meningkatkan
transfortasi sperma ke eviduktus dgn merangsang kontraksi uterus dan
oviduktus ke atas.
·
Merangsang
pertumbuhan endometrium dan miometrium.
·
Menginduksi
pembentukan reseptor progesterone di endometrium, selama gestasi reseptor
eksitosin di miometrium.
·
Meningkatkan
perkembangan karakteristik seks sekunder.
·
Control sekresi
GnRH dan gonadotropin.
·
Kadar rendah
menghambat sekresi.
·
Kadar tinggi
akan memicu lonjakan LH.
·
Merangsang
perkembangan duktus di payudara selama kehamilan.
·
Menghambat efek
stimulasi sekresi susu oleh prolakti selama kehamilan.
·
Meningkatkan
penimbunan lemak.
·
Menutup lempeng
epifisis.
·
Menurunkan
kolesterol darah.
·
Memiliki efek
vaskuler.
·
Mempersiapkan
lingkungan yg sesuai untuk perkembangan mudigah atau janin.
·
Meningkatkan
pembentukan sumbatan mucus yg kental dikanalis servikalis.
·
Menghambat
sekresi GnRH & gonadotropin di hipotalamus.
·
Merangsang
perkembangan alveolus di payudara selama kehamilan.
·
Menghambat efek
stimulasi sekresi susu oleh prolaktin selama kehamilan.
·
Menghambat
kontraksi uterus selama kehamilan.
|
Pubertas
Pubertas ialah dimulainya kehidupan seksual dewasa,
sedangkan menarke adalah dimulainya menstruasi. Periode pubertas terjadi karena kenaikan sekresi hormone
gonadotropin oleh hipofisis, dimulai pada tahun kedelapan kehidupan dan
mencapai puncaknya pada saat terjadinya menstruasi yaitu pada usia 11-16 tahun. Timbulnya pubertas dirangsang oleh beberapa proses
pematangan yg berlangsung di daerah otak yaitu hipotalamus dan system limbic yg
ditandai dgn hal-hal berikut ini.
- Peningkatan sekresi estrogen pada pubertas.
- Variasi siklus bulanan.
- Peningkatan sekresi estrogen lebih lanjut selama beberapa tahun pertama dari kehidupan seksual.
- Terjadi penurunan progresif dari sekresi estrogen menjelang akhir kehidupan seksual.
- Hampir tidak ada sekresi estrogen dan progesterone sesudah menopause.
0 komentar:
Post a Comment
Budayakan lah berterima kasih, Harap tinggalkan komentar yang relevan.