Perkembangan CT Scan sangat pesat. Dimulai dari generasi I
yang hanya memiliki satu detector dan menggunakan berkas Pencil Beam, sampai
yang sekarang ini sudah menggunakan Multi Slice Detector (MSCT) dan Dual Source
CT (DSCT).
1. Generasi Pertama
- Perintis : EMI, London, 1977
- X-ray : pencil beam
- Gerakan : translate – rotate
- Detektor : single detector
- Rotasi : 180 derajat
- Waktu : 4,5 – 5,5 menit / scan slice
- Applikasi : head scan
Pada generasi pertama prinsip pergerakan tabung menggunakan
prinsip yang dinamakan translation-rotation. Dimana pada generasi ini hanya
memiliki satu detektor dan untuk menghasilkan satu scanning lengkap memerlukan
waktu scanning 135-300s
Gambaran pergerakan tabung dan detektor pada generasi
pertama :
2. Generasi Kedua
Merupakan pengembangan dari generasi ke satu.
- X-ray : narrow fan beam
- Gerakan : translate – rotate
- Detektor : multi detector ( 3-60)
- linier array detector
- Rotasi : 180 derajat
- Waktu : 20 detik - 2 menit / scan slice
- Aplikasi : head scanner
CT scan generasi kedua masih menggunakan prinsip
translation-rotation tapi yang membedakannya dengan generasi pertama pada
generasi ini digunakan detektor berjenis series. Pada generasi ini waktu yang
diperlukan untuk satu kali scanning paling cepat sebesar 5 – 150s.
Gambaran gerakan tabung dan detector pada alat CT Scan
generasi kedua :
3. Generasi Ketiga
Pengembangan dari generasi kedua.
- X-ray : wide fan beam
- Gerakan : rotate – rotate
- Detektor : multi detector (10-280) curve array detector
- Rotasi : 360 derajat
- Waktu : 1,4-14 detik / scan slice
- App : whole body scanner
Generasi
ketiga ini antara pergerakan tabung dan
detektornya menggunakan prinsip rotation. Dimana bentuk dari detektornya setengah lingkaran.
Lamanya waktu yang dibutuhkan untuk satu kali scanning pada generasi ini paling
cepat sebesar 0,4 – 10s.
Gambaran gerakan tabung dan detector pada generasi ketiga :
4. Generasi Keempat
Pengembangan dari generasi III
- X-ray : wide fan beam
- Gerakan : stationary-rotate system
- Detektor : multi detector (424-2400)
- slip ring detector
- Rotasi : 360 derajat
- Waktu : 10 detik / scan slice
- App : whole body scanner
CT Scan generasi ini detektornya berbentuk seperti cincin
yang dinamakan ring. Sehingga hanya
tabungnya saja yang berputar 360 derajat dan detektornya statis (diam). Waktu
yang diperlukan untuk satu kali scanning selama 1 – 5s
Gambaran pergerakan tabung sinar-x dan detector :
5. Generasi Kelima (Electron Beam Technique)
Pada Electron Beam Technique tidak menggunakan tabung
sinar-x, tapi menggunakan electron gun yang memproduksi pancaran electron
berkekuatan 130 KV. Pancaran electron difokuskan olehelectro-magnetic coil
menuju fokal spot pada ring tungsten. Proses penumbukkan electron pada tungsten
menghasilkan energy sinar-x. Sinar-x
akan keluar melewati kolimator yang membentuknya menjadi pancaran fan
beam. Kemudian sinar-x akan mengenai
obyek dan hasil atenuasinya akan mengenai solid state detector dan selanjutnya
prosesnya sama dengan prinsip kerja CT Scan yang lain. Perbedaannya hanya pada pembangkit sinar-x
nya bukan menggunakan tabung sinar-x tetapi menggunakan electron gun.
6. Generasi Keenam (Spiral / Helical CT)
Akuisisi data dilakukan dengan meja bergerak sementara
tabung sinar-x berputar, sehingga gerakan tabung sinar-x membentuk pola spiral
terhadap pasien ketika dilakukan akuisisi data.
Pola spiral ini diterapkan pada konfigurasi rancangan CT
generasi ketiga dan keempat.
Pengembangan dari generasi III dan IV
- X-ray : wide fan beam
- Gerakan : stationary-rotate system
- Meja bergerak dalam terowongan gantry selama scanning (spiral CT)
- Detektor : multi detector (424-2400)
- slip ring detector
- Rotasi : 360 derajat
- Waktu : <10 detik / scan slice
- App : whole body scanner (multi slice, 3D, 4D)
Gambaran
pergerakan tabung sinar-x, detector dan meja pasien :
7. Generasi Ketujuh (Multi Array Detector CT / Multi Slice CT)
Dengan
menggunakan multi array detector, maka apabila kolimator dibuka lebih lebar
maka akan dapat diperoleh data proyeksi lebih banyak dan juga diperoleh irisan
yang lebih tebal sehingga penggunaan energy sinar-x menjadi lebih efisien.
8. Generasi Kedelapan (Dual Source CT)
Dual Source CT (DSCT) menggunakan dua buah tabung sinar-x
dan terhubung pada dua buah detector. Masing-masing tabung sinar-x menggunakan
tegangan yang berbeda. Yang satu menggunakan tegangan tinggi (biasanya sekitar
140 KV) dan tabung yang lainnya menggunakan tegangan rendah (sekitar 80
KV). DSCT berguna untuk menentukan jenis
bahan atau zat.
Dari perkembangan teknologi CT Scan dapat diperoleh
indicator perkembangannya sebagai berikut :
- Makin compact / ringkas komponennya
- Makin cepat scanning time nya
- Makin halus resolusinya
- Makin banyak slice nya
- Makin luas dimensinya
- Makin banyak manfatnya
- Makin kecil bahayanya.
Sumber : http://ekopujisetiyantoscience.blogspot.com/2011/02/generasi-ct-scan.html
0 komentar:
Post a Comment
Budayakan lah berterima kasih, Harap tinggalkan komentar yang relevan.