Sistem Peredaran Darah
Sistem peredaran darah di dalam tubuh
manusia secara garis besar terbagi menjadi tiga yaitu:
- jantung
- pembuluh darah
- dan saluran limfe
- arteri
- vena
- kapiler
Teknik Arteriografi
Teknik Arteriografi Adalah salah satu
teknik radiodiagnostik dimana teknik ini dilakukan untuk memperlihatkan anatomi
dan kelainan-kelainan pembuluh darah
dengan menggunakan media kontras positif.
Pemeriksaan angiografi secara garis besar
dibagi menjadi dua bagian, yaitu :
1. Arteriografi
2. Venografi
Macam macam
pemeriksaan Arteriografi
- Carotid arteriogram
- Cervical arteriogram
- Coronari arteriogram
- Pelvis arteriogram
- Lower extrimitas arterteriom (arteArteriografi femoralis)
Pengrtian Arteriografi femoralis
•
merupakan
salah satu pemeriksaan arteriografi. Pemeriksaan ini bertujuan untuk melihat anatomi dan fisiologi pembuluh arteri ekstremitas bawah.
•
pemeriksaan
Arteriografi Femoralis dapat dilakukan dengan dua cara yaitu
1. punksi langsung dan
2. punksi tidak langsung
Tingkat
kesulitan dan resiko yang sangat besar pada teknik punksi langsung maka teknik
punksi tidak langsung banyak diterapkan pada pemeriksaan Angiografi Femoralis.
Teknik ini
dikenal dengan teknik Kateterisasi Seldinger dengan
menggunakan baja penuntun (guide wire) sebagai perantara yang dimasukkan
melalui Arteri Femoralis, lalu dimasukkan kateter yang tipis, kuat, dan lentur.
Teknik inilah yang banyak dilakukan dalam pemeriksaan Angiografi Femoralis.
Indikasi Pemeriksaan
- Arterosklerosis Obliterans (penyempitan)
- Aneurisma ( pelebaran)
- Trauma Arteri (luka karena fraktur atau tekanan mekanik)
- Arteriovenosus Malformasi (pembesaran pada tungkai kaki akibat hubungan langsung antara arteri dan vena)
- Artritis ( Peradangan)
- Neoplasma (Pertumbuhan jaringan baru yang abnormal, seperti tumor.)
Kontra Indikasi
1. Alergi
terhadap kontras media
2. Kelainan
jantung
3. DLL
Alat dan Bahan yang Digunakan
Bahan Steril
1. Jarum
arteriogram
2. Adaptor
3. Spuit
50 ml sebanyak 2 buah
4. Spuit
10 ml sebanyak 1 buah
5. Spuit
2 ml sebanyak 1 buah
6. Drawing
up canula
7. Kateter
8. Sponge
forceps
9. Mangkuk
pelembab 2 buah
10. Gallipot
11. Kasa
12. Handuk
Bahan Unsteril
1. Pembersih
kulit
2. Ampuls
Kontras Media
3. Saline
4. Jarum
Disposable
5. Pembuka
Ampuls
6. Lokal
Anestesi ( Omnopone atau Scopolamine )
Teknik Pemeriksaan
1. Persiapan Pasien- Pasien puasa kurang lebih 5 jam sebelum dimulainya pemeriksaan.
- Mencukur rambut pada daerah yang akan dilakukan punksi ( pada daerah inguinal atau lipatan paha dan pubis )
- Pasien diwajibkan mixie sebelum pemeriksaan dimulai.
2. Premedikasi
Pemasukan bahan kontras ke dalam pembuluh
darah akan menyebabkan rasa sakit selama pemeriksaan dilakukan, sehingga
diperlukan premedikasi untuk mengurangi rasa sakit tersebut. Jika dilakukan
anastesi lokal maka harus diberikan omnopon dan scopolamine
3. Posisi Pasien:
- Pasien diposisikan supine di atas meja pemeriksaan dengan jari-jari kaki diputar 30° ke dalam.
- Kedua tumit sedikit dijauhkan agar mudah untuk diputar.
- Variasi posisi pasien juga dapat dilakukan untuk mendukung penglihatan yang lebih baik pada daerah poplitea dan cabang-cabangnya.
Kontras media
Conray 280 (
Glenda J. Bryan )
Kontras media
yang digunakan berjenis water soluble organik iodine compounds dengan
konsentrasi bahan antara 50% sampai 76%. Jumlah kontras media yang dipunksi sebanyak 20
ml sampai 30 ml untuk satu proyeksi arteriografi femoralis dengan kecepatan
penyuntikan 8 sampai ml/s dan 40 ml- 60 ml
untuk proyeksi bilateral dengan kecepatan penyuntikan mencapai 10 sampai 15
ml/s.
Metode Pemasukan Bahan Kontra
- Pada pemeriksaan arteriografi femoralis, punksi dilakukan setelah anestesi lokal pada daerah lipat paha (inguinal) dengan jarum no.18.
- Bila canul telah berada di dalam lumen arteri,
- maka dimasukkan guide wire melalui jarum seldinger ke dalam lumen arteri.
- Pemasukkan guide wire dilakukan di bawah kontrol fluoroskopi dan diarahkan ke bifurkartio aorta abdominalis ( lumbal dua atau lumbal tiga ).
- Kemudian jarum atau canul dicabut secara perlahan-lahan dan hati-hati agar guide wire tidak tercabut.
- Daerah punksi ditekan agar tidak terjadi hematom.
- Kateter dimasukkan melalui guide wire sampai ke daerah pembuluh yang dikehendaki dibawah kontrol fluoroskopi.
- Guide wire dicabut
- selanjutnya dimasukkan bahan kontras (tes kontras) ke dalam kateter untuk melihat apakah kateter sudah berada didalam pembuluh darah yang diinginkan.
Teknik Pengambilan Gambar
Pengambilan
gambar dapat dilakukan dengan teknik single film atau dengan serial film.
Setiap teknik yang digunakan dibutuhkan teknik khusus tertentu, yaitu :
a. Single Film
Technique
- Menggunakan film ukuran besar yaitu ukuran 35 cm x 43 cm.
- Membutuhkan dua kali penyuntikan kontras yang masing-masing digunakan untuk menggambarkan arteri femoralis dan arteri tibia sampai dorsalia.
b. Serial
Film Technique
- Menggunakan film ukuran 35 cm x 35 cm.
- Membutuhkan peralatan yang mempunyai variasi kecepatan pergantian film, termasuk rol film, cut film, dan kaset charger yang berkemampuan dua eksposi dalam satu menit. Hanya memerlukan satu kali penyuntikan bahan kontras
Teknik Pengambilan Gambar
Dengan Single
Film Technique
• Pengambilan plan foto terlebih dahulu dari
(femur,genu dan cruris) dengan posisi AP dan Lateral baik dextra maupun
sinistra.
• Jika kontras sudah dimasukan maka barulah
dilakukan foto lagi dari
• (femur,genu dan cruris) dengan posisi AP
dan Lateral baik dextra maupun sinistra.
• Untuk posisi pasien
Batas atas bawah
di setiap foto kontras baik Femur,genu dan cruris sama saja seperti foto tanpa
kontras biasa.
CR: tegak lurus
menembus opjek.
CP: sama seperti
foto Femur,genu dan cruris biasa.
0 komentar:
Post a Comment
Budayakan lah berterima kasih, Harap tinggalkan komentar yang relevan.