Beberapa bentuk pengolahan data antara lain penghitungan BOR, LOS, TOI, BTO, NDR, dan GDR. Penghitungan dapat dilakukan secara manual. Hasil penghitungan dapat disajikan dalam bentuk grafik yaitu “Grafik Barber Johnson”. Grafik Barber Johnson ditemukan pada tahun 1973 oleh Bany Barber dan David Johnson. Grafik Barber Johnson ini dapat memberikan informasi yang berguna dalam peningkatan mutu asuhan kesehatan sesuai yang diharapkan dalam segi fasilitas maupun pelayanan. Berikut manfaat Grafik Barber Johnson:
1. Alat untuk menentukan tingkat efisiensi pengolahan Rumah Sakit khususnya pendayagunaan saranan tempat tidur.
2. Membantu dalam menganalisa dan mengambil keputusan.
3. Memonitor kegiatan dan perbandingan dalam kurun waktu tertentu.
4. Melihat perkembangan kegiatan Rumah Sakit dalam beberapa tahun.
5. Perbandingan kegiatan antar Rumah Sakit atau antar bagian dalam Rumah Sakit.
6. Peneliti akibat perubahan kebijaksanaan.
7. Mengecek kesalahan laporan BOR, LOS, TOI, BTO.
Menurut WHO (1981) indikator adalah variabel yang membantu dalam mengukur perubahan – perubahan yang terjadi baik secara langsung maupun tidak langsung.
Menurut Depkes RI (2005), indikator rumah sakit terbagi menjadi:
BOR (Bed Occupancy Rate)
Bed Occupancy Rate (BOR) adalah presentase pemakaian tempat tidur pada satu satuan waktu terntentu. Angka ini didefinisikan sebagai ratio hari layanan rawat inap terhadap jumlah tempat tidur pada hari tersebut dan umunya dinyatakan dalam presentase (%). Indikator ini memberikan gambaran tinggi rendahnya tingkat pemanfaatan tempat tidur di Rumah Sakit.
Nilai parameter BOR yang ideal adalah antara 60 – 85 %.
Beberapa bentuk pengolahan data antara lain penghitungan BOR, LOS, TOI, BTO, NDR, dan GDR. Penghitungan dapat dilakukan secara manual. Hasil penghitungan dapat disajikan dalam bentuk grafik yaitu “Grafik Barber Johnson”. Grafik Barber Johnson ditemukan pada tahun 1973 oleh Bany Barber dan David Johnson. Grafik Barber Johnson ini dapat memberikan informasi yang berguna dalam peningkatan mutu asuhan kesehatan sesuai yang diharapkan dalam segi fasilitas maupun pelayanan. Berikut manfaat Grafik Barber Johnson:
1. Alat untuk menentukan tingkat efisiensi pengolahan Rumah Sakit khususnya pendayagunaan saranan tempat tidur.
2. Membantu dalam menganalisa dan mengambil keputusan.
3. Memonitor kegiatan dan perbandingan dalam kurun waktu tertentu.
4. Melihat perkembangan kegiatan Rumah Sakit dalam beberapa tahun.
5. Perbandingan kegiatan antar Rumah Sakit atau antar bagian dalam Rumah Sakit.
6. Peneliti akibat perubahan kebijaksanaan.
7. Mengecek kesalahan laporan BOR, LOS, TOI, BTO.
1. Alat untuk menentukan tingkat efisiensi pengolahan Rumah Sakit khususnya pendayagunaan saranan tempat tidur.
2. Membantu dalam menganalisa dan mengambil keputusan.
3. Memonitor kegiatan dan perbandingan dalam kurun waktu tertentu.
4. Melihat perkembangan kegiatan Rumah Sakit dalam beberapa tahun.
5. Perbandingan kegiatan antar Rumah Sakit atau antar bagian dalam Rumah Sakit.
6. Peneliti akibat perubahan kebijaksanaan.
7. Mengecek kesalahan laporan BOR, LOS, TOI, BTO.
Menurut WHO (1981) indikator adalah variabel yang membantu dalam mengukur perubahan – perubahan yang terjadi baik secara langsung maupun tidak langsung.
Menurut Depkes RI (2005), indikator rumah sakit terbagi menjadi:
BOR (Bed Occupancy Rate)
Bed Occupancy Rate (BOR) adalah presentase pemakaian tempat tidur pada satu satuan waktu terntentu. Angka ini didefinisikan sebagai ratio hari layanan rawat inap terhadap jumlah tempat tidur pada hari tersebut dan umunya dinyatakan dalam presentase (%). Indikator ini memberikan gambaran tinggi rendahnya tingkat pemanfaatan tempat tidur di Rumah Sakit.
Nilai parameter BOR yang ideal adalah antara 60 – 85 %.
Bila lebih dari 85 % :
* Pelayanan yg dijalankan dokter, perawat dll kurang efektif, karena beban kerja tinggi
* Ruang kerja terbatas
* Penggunanaan yg berlebihan fasilitas sumber daya
* Meningkatkan kesulitan pasien memperoleh perawatan yg layak yg dibutuhkan
* Perpanjangan masa penyembuhan
AvLOS (Average Lenght of Stay)
Average length of stay (AvLOS) yaitu rata – rata lama dirawat seorang pasien. Indikator ini disamping memberikan gambaran tingkat efisiensi, juga dapat memberikan gambaran mutu pelayanan, apabila diterapkan pada diagnosis tertentu dapat dijadikan hal yang perlu pengamatan lebih lanjut. Rata – rata lama tinggal mencerminkan rata – rata lama dirawat seorang pasien yang sudah pulang selama periode yang dihitung. Rata – rata lama perawatan untuk pasien baru lahir dilaporkan secara terpisah.
Secara umum nilai AvLOS yang ideal antara 6 – 9 hari.
Rumus AvLOS :
TOI (Turn Over Interval)
Turn Over Interval (TOI) adalah rata – rata hari dimana tempat tidur tidak ditempati dari telah terisi kesaat terisi berikutnya (interval waktu luang pemakaian tempat tidur antar dua pasien yang berbeda). Indikator ini juga memberikan gambaran tingakat efisiensi penggunaan tempat tidur.
Bila lebih dari 85 % :
* Pelayanan yg dijalankan dokter, perawat dll kurang efektif, karena beban kerja tinggi
* Ruang kerja terbatas
* Penggunanaan yg berlebihan fasilitas sumber daya
* Meningkatkan kesulitan pasien memperoleh perawatan yg layak yg dibutuhkan
* Perpanjangan masa penyembuhan
AvLOS (Average Lenght of Stay)
Average length of stay (AvLOS) yaitu rata – rata lama dirawat seorang pasien. Indikator ini disamping memberikan gambaran tingkat efisiensi, juga dapat memberikan gambaran mutu pelayanan, apabila diterapkan pada diagnosis tertentu dapat dijadikan hal yang perlu pengamatan lebih lanjut. Rata – rata lama tinggal mencerminkan rata – rata lama dirawat seorang pasien yang sudah pulang selama periode yang dihitung. Rata – rata lama perawatan untuk pasien baru lahir dilaporkan secara terpisah.
Secara umum nilai AvLOS yang ideal antara 6 – 9 hari.
Rumus AvLOS :
TOI (Turn Over Interval)
Turn Over Interval (TOI) adalah rata – rata hari dimana tempat tidur tidak ditempati dari telah terisi kesaat terisi berikutnya (interval waktu luang pemakaian tempat tidur antar dua pasien yang berbeda). Indikator ini juga memberikan gambaran tingakat efisiensi penggunaan tempat tidur.
Ideal tempat tidur kosong / tidak terisi ada pada kisaran 1 – 3 hari.
Rumus TOI:
BTO (Bed Turn Over)
Bed Turn Over yaitu jumlah pengguna rata – rata satu tempat tidur dalam satu periode. Angka ini menunjukan efek bersih perubahan angka penggunaan tempat tidur dan lama dirawat, biasanya tempat tidur dipakai dalam satu satuan waktu (dalam periode 1 (satu) tahun). Indikator ini memberikan gambaran tingkat efisiensi pada pemakaian tempat tidur.
Ideal dalam satu tahun, satu tempat tidur rata – rata dipakai 40 – 50 kali.
Rumus BTO:
LOS (Length Of Stay)
Length Of Stay (LOS) adalah jumlah hari pasien tinggal di Rumah Sakit, sejak masuk sampai keluar. Data lama tinggal sangat penting didalam mengevaluasi dan mengelola sumber daya Rumah Sakit.
Untuk menghitung LOS tanggal keluar – tanggal masuk, dan kalau tanggal sama maka dianggap sebagai satu hari perawatan. Length Of Stay (LOS) / lama dirawat adalah hari sejak masuk sampai keluar.
Rumus LOS :
NDR (Net Death Rate)
Net Death Rate (NDR) adalah angka kematian 48 jam setelah dirawat untuk tiap – tiap 1000 penderita keluar. Indikator ini memberikan gambaran mutu pelayanan di Rumah Sakit.
Nilai NDR yang dianggap masih dapat ditorerir adalah kurang dari 25/1000
GDR (Gross Death Rate)
Gross Death Rate (GDR) adalah angka kematian umum untuk setiap 1000 penderita keluar.
Nilai GDR sebaiknya tidak lebih 45/1000 penderita keluar.
Rumus GDR :
Ideal tempat tidur kosong / tidak terisi ada pada kisaran 1 – 3 hari.
Rumus TOI:
BTO (Bed Turn Over)
Bed Turn Over yaitu jumlah pengguna rata – rata satu tempat tidur dalam satu periode. Angka ini menunjukan efek bersih perubahan angka penggunaan tempat tidur dan lama dirawat, biasanya tempat tidur dipakai dalam satu satuan waktu (dalam periode 1 (satu) tahun). Indikator ini memberikan gambaran tingkat efisiensi pada pemakaian tempat tidur.
Ideal dalam satu tahun, satu tempat tidur rata – rata dipakai 40 – 50 kali.
Rumus BTO:
LOS (Length Of Stay)
Length Of Stay (LOS) adalah jumlah hari pasien tinggal di Rumah Sakit, sejak masuk sampai keluar. Data lama tinggal sangat penting didalam mengevaluasi dan mengelola sumber daya Rumah Sakit.
Untuk menghitung LOS tanggal keluar – tanggal masuk, dan kalau tanggal sama maka dianggap sebagai satu hari perawatan. Length Of Stay (LOS) / lama dirawat adalah hari sejak masuk sampai keluar.
Rumus LOS :

NDR (Net Death Rate)
Net Death Rate (NDR) adalah angka kematian 48 jam setelah dirawat untuk tiap – tiap 1000 penderita keluar. Indikator ini memberikan gambaran mutu pelayanan di Rumah Sakit.
Nilai NDR yang dianggap masih dapat ditorerir adalah kurang dari 25/1000
GDR (Gross Death Rate)
Gross Death Rate (GDR) adalah angka kematian umum untuk setiap 1000 penderita keluar.
Nilai GDR sebaiknya tidak lebih 45/1000 penderita keluar.
Rumus GDR :
+ There are no comments
Add yours