Koding
1. Translasi dari suatu diagnosis, prosedur, jasa maupun
pelayanan ke dalam kode numerik dan/atau alfanumerik untuk tujuan pelaporan
statistik dan reimbursement.
2. Membutuhkan pengetahuan tentang terminologi medis menyangkut
diagnosis, dan prosedur untuk dapat mengalokasikan kode secara akurat
Prosedur Koding
1. Persiapan koding :
- Alat bantu koding (Buku ICD-10 Vol.1 & 3, Kamus kedokteran/ Bhs Inggris)
- Dokumen Rekam Medis (RM) lengkap (post-assembled)
2. Analisis dokumen RM untuk menentukan item yang harus di-kode
3. Koding
Analisis Dokumen Rekam Medis
Tujuan : agar kode terpilih dapat merepresentasikan dengan
tepat diagnosis
Bagian RM yang dianalisis :
- Resume (Anamnesis, Pem. Fisik, Diagnosis, Terapi, Follow-up)
- Pemeriksaan Penunjang (Patologi Klinik, Patologi Anatomi, Radiologi, dll)
- Laporan lain (Operasi, Fisioterapi, dll)
Pedoman Sederhana Dalam Koding
- Identifikasi tipe pernyataan yang akan di-kode
- Lihat lead term à Vol 3
- Baca seksama & ikuti petunjuk catatan yang muncul di bawah lead term
- Baca istilah yg terdapat dlm tanda kurung “( )” sesudah lead term
- Ikuti secara hati-hati setiap ‘cross -references’ dan perhatikan ‘see’ & ‘see-also’ yg ada dlm indeks
- Lihat daftar tabulasi (Vol.1) untuk melihat kode yg paling tepat. Bila ada .- à cari karakter ke-4
- Ikuti ‘inclusion’ dan ‘exclusion’à Kode
Penggunaan Volume 3 (Alphabetical Index)
- Perhatikan struktur diagnosis à lead term
- Tentukan penggolongan lead term dalam bagian yg sesuai (Vol.3)
- Perhatikan catatan & cross-reference (Vol.3)
Apakah Lead term ?
Lead Term atau Main Term adalah kata kunci yang menjadi acuan
pencarian kode pada indeks alfabetik.
Di Indeks à
dicetak tebal di sisi kiri
Merupakan masalah (diagnosis, cedera, dll) utama pada
pasien.
Berbagai kata standar yang dapat digunakan sebagai ‘lead term’
- Assault (=homicidal) à Sect. II
- Complication
- Disease
- Delivery
- Examination
- Fracture
- Infection
- Injury
- Labour/labor
- Pregnancy
- Sequellae
- Eponym
Letak Anatomik bukan ‘lead term’
- Jika kita tetap menjadikan letak anatomik sebagai ‘lead term’ maka akan muncul istilah ‘see condition’ yang berarti coder harus merujuk pada kondisi si pasien dan bukan letak anatomiknya.
- Indeks alfabetik telah disusun sedemikian sehingga coder dapat mengalokasikan kode yang tepat dengan mencari lead term dari berbagai istilah yang berbeda
Lead Term
Contoh : ‘Congestive
Heart Failure’ akan dapat dirujuk menggunakan istilah ‘congestive’ ataupun
‘failure’ dan menemukan kode yang sama yaitu
I50.0
Di bawah lead term akan disusun (list) sub term – sub term
yang menjelaskan kondisi pasien lebih jauh. Umumnya berisikan ;
- Etiology (causa)
- Lokasi /site anatomik
- Tipe kelainan/penyakit
- Keterangan lebih lanjut ttg penyakitnya
Perhatikan Tanda Baca
- Inclusion term (includes)
- Exclusion term (excludes)
- Glossary descriptions
- Tanda kurung/ Parentheses ( )
- Kurung besar/ Square brackets [ ]
- NOS (Not Otherwise Specified)
- NEC (Not Elsewhere Classified)
- And & Point Dash (.-)
- Notes (Catatan Khusus)
- Cross references ; See .. Dan See also …
Health Information Management Practision
0 komentar:
Post a Comment
Budayakan lah berterima kasih, Harap tinggalkan komentar yang relevan.